Kepada kamu orang yang baru pergi

Kepada kamu orang yang baru pergi, bisa ga kamu kesini sebentar. Temenin aku dalam kesendirianku.
Kepada kamu orang yang baru pergi, kamu mungkin gabakal bisa menghitung tetesan air mataku ketika kamu pergi.
Kamu tau ga sih waktu kamu pergi aku ngapain? aku teriak, teriak sekenceng kencengnya, aku nangis sejadi jadinya, aku gakuat ditinggal olehmu.
Aku mungkin menjadi manusia paling berlebihan saat itu.
Aku ga nyangka bakal secepat ini kamu pergi, rasanya baru kemarin aku bercerita tentang liburan semester ku padamu.
Kamu memang pendengar yang setia, saat aku tertawa kamu ikut tertawa, saat aku marah kamu meredakan amarahku, bahkan saat aku menangis kamu pula yg bisa mencuri tawaku.
Rindu, rindu banget rasanya ingin mengulang semua kenangan manis yang sudah kamu beri untukku.
Sesal, itu yang kurasa sekarang. Kenapa dulu aku begitu bodoh karena selalu menyianyiakanmu.
Sekarang ketika kamu pergi aku bagaikan sebuah botol di laut lepas, terombang ambing, tak tau mau kemana, tak tau siapa yg menemani.
Ketika kamu pergi, rasanya kalbu ini tercekik.
Bisa kamu kesini sebentar aja, izinkan aku menggemkan tanganmu untuk terakhir kali, aku tahu itu mustahil, atau bisakah kamu mampir dimimpi aku? Menemani diriku yang sedang bermain diatas awan.
Kamu yang sudah terlanjur pergi, kini tangisanku sudah mengering tapi hatiku selalu dibasahi oleh kepingan kenangan saat dirimu disini. Aku, yang selalu menunggu bayangmu di stasiun pasar minggu. Terima kasih telah mencintaiku.

Inspirasi, temanku Pangesti Tito Dipoyanti.

Comments

Popular Posts