Bingkisan Ramadhan

Sekarang kerasa bedanya, ketika ramadhan tak bisa kujamu dengan sempurna. Padahal dia membawa bingkisan banyak kepadaku waktu itu. Iya bingkisan yang berupa kebaikan, pahala serta amalan penembus dosa. Aku malah asyik dengan kesibukanku. Setahun yang lalu aku masih ingat betapa banyak bingkisan yang ramadhan bawa kuhabiskan dengan perlahap.
                Kesibukanku dibulan ramadhan malah makin bertambah, sebetulnya biasa aja. Mungkin aku yang terlalu menyibukkan diri hingga tak sempat menegokmu yang berdiam di ruang tamuku.
                Ramadhan, mungkin kamu bosan melihat aku bolak-balik keluar-masuk rumah mencuekkanmu. Maaf. Sesekali aku berdiam dan memakan sedikit bingkisan yang kamu bawa, mungkin kamu heran, mengapa kali ini aku sedikit memakan bingkisan darimu.
                Setelah masuk kuliah aku merasakan perbedaan ramadhan, ga seperti dulu. Sekarang aku sering bepergian kemana-mana mencari sedikit tawa di raut penonton hiburan komedi. Mungkin itu baik, mudah-mudahan jadi pahala untukku. Tapi tetap saja, aku masih mencuekkanmu.
                Ramadhan, kamu pasti ingat yang satu ini. Iya tentang wanita itu. Wanita yang kukenal sesaat sebelum kamu datang keruang tamuku. Wanita yang aku rasa dekat disaat kamu sedang berdiam diruang tamuku, wanita yang selalu bisa menjadi semangatku dikala lapar dan haus menggangguku. Ingat kan ramadhan? Iya itu dia. Tapi sayang kini semua sudah berbeda.
                Padahal engkau belum beranjak kemana-mana, tapi aku dan dia sudah ga gimana-gimana. padahal kamu menyaksikan kan ketika aku membangunkan dia sahur? Ketika aku mengajaknya buka bersama?
                Dan sekarang ketika dia sudah gaada, kamu mau pergi juga ramadhan. Lengkap sudah kesepianku. Kamu pergi dengan membawa bingkisan yang seharusnya aku habiskan. Maafkan aku ramadhan. Ramadhan andaikan kamu tetap di ruang tamuku sekarang, mungkin aku sempat menjamumu, menghabiskan segala bingkisanmu, dan melupakan dia sambil berdua denganmu. Tapi kamu mau gamau harus pergi.
                Ramadhan ketika kamu berkunjung lagi, jangan kapok membawa bingkisan itu lagi, biar aku habiskan. kalo toh ketika kamu datang lagi dan kamu melihatku dengan wanita itu. Mungkin Sang Pencipta masih menginginkanmu menjadi saksi kedekatanku dengan dia nanti. Kalo kau melihatku nanti masih sendiri atau dengan wanita lain izinkan aku mengajak wanita itu menghabiskan bingkisan darimu berdua.


Comments

Popular Posts